SOLOPOS.COM - Ikhman Hanif Abdinegoro, siswa kelas X2 SMAN 1 Jatisrono, Wonogiri, mempresentasikan tugas menulis berita dalam Kegiatan pelatihan jurnalistik di SMAN 1 Jatisrono, Wonogiri, Rabu (14/6/2023). (Dok SMAN 1 Jatisrono)

Solopos.com, WONOGIRI — Saya ingin menceritakan pengalaman saya dan kesan kesan saya setelah mengikuti workshop Pelatihan Jurnalistik yang diadakan di SMAN 1 Jatisrono, Wonogiri.

Pada kegiatan tersebut, saya selaku peserta mengikuti kegiatan dengan sangat antusias.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Mengapa? Karena pada kegiatan tersebut ada narasumber yang datang dari luar Wonogiri, yaitu Damar Sri Prakoso dari Solopos Media Group. Maka dari itu saya mengikuti kegiatan dengan sangat antusias dan fokus.

Pada kegiatan tersebut saya banyak mendapat ilmu dari narasumber mengenai jurnalistik, seperti bagaimana sih membuat berita, bagaimana sih cara kerja berita dan bagaimana cara memasarkan berita.

Pada saat narasumber menjelaskan materi, saya seperti mendapatkan dorongan untuk mempelajari ilmu jurnalistik lebih dalam lagi.

Mengapa? Karena narasumber di saat menjelaskan materi seperti menyelipkan beberapa kata-kata bagus yang tersirat dalam ucapannya.

Setelah saya mengerti apa yang dijelaskan, Damar langsung menyuruh peserta untuk membuat breaking news mengenai kegiatan ini.

Waktu pun berlalu, sekarang waktunya peserta untuk mempresentasikan tugasnya di depan.

Beberapa peserta pun sudah maju untuk mempresentasikan tugasnya.

Sekarang waktunya saya untuk mempresentasikan tugas. Pada saat saya ingin maju, sempat merasa grogi dan malu karena baru kali pertama ini saya punya pengalaman untuk mempresentasikan tugas di depan banyak orang.

Di saat saya membacakan hasil karya, saya banyak mendapatkan masalah seperti susah berbicara, susah menjelaskan, dan lain lain, namun itu semua saya lalui dengan senang hati.

Begitu selesai mempresentasikan tugas, narasumber yang merupakan Content Manager di Solopos Media Group ini langsung memberikan apresiasi kepada peserta yang sudah maju.

Waktu pun berlalu. Selanjutnya Damar menyuruh peserta untuk latihan atau praktik secara langsung bagaimana cara membawakan berita dengan berbagai cara, bisa ala Podcast, talkshow, dan bisa secara live.

Di saat semua memilih caranya sendiri-sendiri, saya bersama teman, Yona, memilih menggunakan cara Podcast.

Yona bertindak sebagai host dan saya sebagai narasumber.

Menurut saya, ini adalah sesuatu yang belum pernah saya lakukan sebelumnya.

Jadi di saat maju, saya merasa sangat gugup dan tidak percaya diri. Di saat Yona melontarkan beberapa pertanyaan, ada kalanya saya tidak bisa menjawabnya karena susah bicara di depan banyak orang atau bisa juga disebut demam panggung.

Namun momen itulah yang sangat berkesan di masa remaja saya. Mengapa? Karena di saat itulah saya mendapat banyak sekali wawasan yang luas mengenai jurnalistik dan Podcast.

Ada juga di saat saya melakukan beberapa kesalahan, Damar dengan baik hati membenarkan apa yang salah. Dari situlah mengapa saya sangat antusias mengikuti workshop ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya