SOLOPOS.COM - Penjabat Wali Kota Jayapura, Provinsi Papua, Frans Pekey. (Foto ANTARA/Ardiles Leloltery)
Solopos.com, JAYAPURA – Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Provinsi Papua melarang setiap sekolah di daerah itu melaksanakan acara penamatan/perpisahan dan pelepasan siswa di hotel. Pemkot menilai kegiatan seperti itu justru akan membebani orang tua (ortu) murid.
Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, mengatakan pihaknya telah memerintahkan Dinas Pendidikan setempat untuk membuat surat instruksi wali kota terkait pelarangan sekolah menggelar acara penamatan atau pelepasan siswa di hotel.
“Kami minta jika ada sekolah yang merencanakan penamatan siswa, lebih baik dilakukan di lingkungan sekolah,” katanya, seperti dikutip Solopos.com dari Antara, Senin (12/6/2023).
Menurut dia, pelaksanaan acara penamatan siswa di lingkungan sekolah lebih baik dan tidak membebani orang tua murid ketimbang diselenggarakan di hotel. Frans menegaskan lagi akan menindak sesuai aturan bagi sekolah yang nekat menggelar acara pelepasan, perpisahan atau penamatan siswa di hotel.
Dia menjelaskan kondisi ekonomi masyarakat di Kota Jayapura berbeda-beda sehingga tidak seharusnya membebani warga hanya untuk kegiatan seremonial.
“Setiap sekolah sudah memiliki fasilitas seperti aula dan lapangan. Fasilitas itu yang harus dimanfaatkan oleh pihak sekolah,” katanya.
Ia menambahkan jika acara penamatan siswa di hotel menggunakan anggaran yang diambil dari sekolah bisa saja dilakukan. Tetapi, jika memaksa para orang tua murid untuk menyumbang, maka hal tersebut yang menjadi masalah.
“Kami mengimbau agar para orang tua murid juga tidak mengikuti kemauan dari pihak sekolah. Kalau bisa harus berani untuk menolak jika kegiatannya dilakukan di hotel,” kata Frans.