SOLOPOS.COM - Dialog Kebangkitan Nasional Menuju Indonesia Raya sekaligus Pencanangan Penerapan Buku Pendidikan Pancasila, di Grhadhika Bhakti Praja, kompleks kantor Gubernur Jateng, Senin (22/5/2023). (jatengprov.go.id)

Solopos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengajak para pelajar bersama-sama membumikan Pancasila.  Seorang siswa mengaku ada gurunya yang punya cara mengajarkan PPKN di kelas sehingga mengena di hati.

“Dengan BPIP kita kerja sama melakukan satu edukasi kepada masyarakat, kepada pelajar bagaimana membumikan Pancasila,” kata Ganjar, seusai sambutan pada Dialog Kebangkitan Nasional Menuju Indonesia Raya sekaligus Pencanangan Penerapan Buku Pendidikan Pancasila, di Grhadhika Bhakti Praja, kompleks kantor Gubernur Jateng, Senin (22/5/2023).

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Dia angkat topi atas penyelenggaraan kegiatan itu, yang diikuti provinsi lain, sehingga bisa bersama-sama melakukan acara Dialog Kebangkitan Nasional Menuju Indonesia Raya sekaligus Pencanangan Penerapan Buku Pendidikan Pancasila.

“Dari BPIP sudah menyiapkan buku (Buku Pendidikan Pancasila). Bukunya sudah diberikan kepada kita. Kota Semarang sudah siap untuk mengimplementasikan, maka, Jawa Tengah akan support penuh,” ujarnya, seperti dilansir laman resmi Pemprov Jateng.

Ada hal menarik dari momen peringatan Hari Kebangkitan Nasional kali ini. Menurut Ganjar, hal menarik itu adalah para pelajar atau anak-anak ternyata memiliki rasa yang mereka bisa dapatkan dari pengajaran Pancasila yang baik, yaitu diskusi.

Para pelajar berharap besar kepada para orang tua agar bisa memberikan contoh baik kepada anak. Kalau contohnya buruk, maka nilai baik tidak akan terlaksana. Pemimpin dan siapa saja, kata Ganjar, hendaknya memberikan contoh yang baik. Muaranya, anak-anak akan bisa meniru dengan baik. Lalu dunia digital yang sekarang menemani anak-anak, pun bisa menjadi media yang pas untuk membumikan Pancasila.

“Ya kita akan mulai dari sekarang, dari Jawa Tengah,” ujarnya.

Di tengah sambutannya, Ganjar sempat kagum dengan kemampuan seorang siswi yang dipanggil. Diketahui, siswi itu bernama Sholikhul Khoiriyah asal SMA Negeri 3 Semarang. Dengan lantang dan lugas, siswi dari Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan ini menjawab semua pertanyaan gubernur, termasuk siapa guru idolanya yang mengajar Pancasila bikin masuk di hati.

“Bu Erni (guru idolanya). Kalau mengajarkan PPKN di kelas, kami dibikin kelompok. Buat seperti pemecahan masalah, presentasi. Jadi kami tidak hanya paham tentang materinya, tapi juga presentasinya,” ujarnya.

Khoir, sapaannya mengaku, dia mendapatkan pesan dari Gubernur untuk mengamalkan ilmu yang didapat di sekolah, untuk menyebarkan kebaikan dan penguatan karakter kebangsaan di lingkungan sekitar, khususnya di sekolah, untuk Indonesia yang lebih maju lagi.

“Untuk bisa melanjutkan penguatan dengan cara yang lebih bahagia, lebih menyenangkan dan lebih representatif untuk remaja-remaja di sekitar,” kata Khoir.

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Profesor Yudian Wahyudi, mengatakan pihaknya ingin anak-anak bisa memegang teguh Pancasila. Termasuk menjadi generasi yang memanusiakan manusia, serta generasi yang merawat persatuan, mengingat tantangan bagi anak di masa yang akan datang akan sangat kompleks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya