SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Sebagai bahasa pengantar pendidikan, bahasa Indonesia menjadi sumber pengetahuan dan sarana pembentukan kepribadian serta pengembangan kecerdasan spiritual, emosional, dan intelektual bagi anak bangsa sehingga bangsa Indonesia menjadi lebih maju seperti sekarang ini.

Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran yang pada arah tujuannya adalah untuk mengembangkan potensi siswa (manusia) dalam berkomunikasi baik itu secara tulis maupun lisan.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Joyce, Weil dan Calhoun (Octavia, 2020) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu deskripsi dari lingkungan pembelajaran, termasuk perilaku guru dalam menerapkan pembelajaran.

Model pembelajaran banyak kegunaannya mulai dari perencanaan pembelajaran dan perencanaan kurikulum sampai perancangan bahan-bahan pembelajaran, termasuk program-program multimedia.

Model pembelajaran tersebut salah satunya adalah model Brain Writing. Model Brain Writing adalah model pembelajaran yang dikembangkan oleh ilmuwan di Batella Institute di Frankfurt, Jerman. Model ini dapat meningkatkan keterampilan menulis serta mendukung siswa dalam mengembangkan ide atau topik dalam bentuk teks pendek. Model Brain Writing mendukung siswa yang diam atau kurang percaya diri menjadi siswa yang berani menyampaikan ide-idenya terutama dalam bentuk tulisan.

Model Brain Writing terdiri atas sembilan langkah dalam implementasinya. Langkah pertama dimulai dari guru dan siswa mendiskusikan tema tulisan yang akan dituliskan. Langkah kedua, siswa diberikan kesempatan untuk melakukan proses pra-penulisan baik individu atau kelompok. Langkah ketiga, siswa diberi kesempatan untuk menulis secara mandiri.

Langkah keempat, siswa saling bertukar draf dan saling menyunting tulisan teman yang lainnya. Langkah kelima, siswa memberikan saran, komentar, gagasan dan sebagainya atas tulisan teman yang dibacanya secara tertulis dalam lembar atau kartu gagasan. Langkah keenam, siswa memperbaiki tulisannya setelah tulisannya dikembalikan beserta kartu gagasan.

Langkah ketujuh, siswa diminta menyajikan tulisannya secara lisan. Langkah kedelapan, guru bersama dengan siswa merefleksi tulisan teman yang disajikan. Langkah terakhir, tulisan dikumpulkan dan dievaluasi oleh guru.

Bryne (Tadulako, 2020) menyatakan bahwa keterampilan menulis adalah kemampuan menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil.

Dalman (2016) menyatakan keterampilan menulis merupakan proses perubahan bentuk pikiran atau angan-angan atau perasaan dan sebagainya menjadi wujud lambang atau tanda atau tulisan yang bermakna. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat kompleks, siswa tidak hanya menuangkan ide tetapi, siswa juga dituntut untuk menuangkan gagasan, konsep, perasaan, dan kemauan.

Berdasarkan penilaian harian yang sudah dilaksanakan dan berdasarkan seluruh pembahasan yang sudah dilaksanakan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Model Brain Writing memberikan dampak positif dalam meningkatkan keterampilan menulis di MTsN 1 Magelang.

Hal ini dimaksudkan penerapan model Brain Writing mempunyai pengaruh yang positif, yaitu dapat meningkatkan keterampilan menulis bagi siswa MTsN 1 Magelang, ditunjukkan dengan rata-rata jawaban siswa yang menyatakan bahwa antusias dan motivasi belajar siswa sangat tinggi dengan menggunakan model Brain Writing. Penerapan model Brain Writing efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis dan rasa percaya diri siswa MTsN 1 Magelang, sehingga siswa merasa siap dan aktif untuk mengikuti proses pembelajaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya