SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Keterampilan membaca merupakan aktivitas belajar yang dapat menambah ilmu pengetahuan yang dimiliki siswa. Dengan membaca, siswa akan memiliki banyak kosakata sehingga akan berpengaruh terhadap kelancaran dalam membaca dan menulis.

Dalam pembelajaran, membaca merupakan hal yang penting guna mengasah kemampuan intelektual yang dimiliki siswa sehingga siswa juga mendapatkan pemahamannya dengan membaca.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Siswa yang memiliki keterampilan membaca yang baik akan dapat menuliskan ide kreatif yang dimilikinya dikarenakan kosakata yang dimilikinya lebih banyak. Oleh karena itu, guru perlu menggunakan strategi yang tepat agar keterampilan membaca yang dimiliki siswa bisa meningkat.

Untuk meningkatkan keterampilan membaca yang dimiliki siswa, guru dapat menggunakan model pembelajaran yang menarik. Hal tersebut karena penggunaan model pembelajaran memberikan pengaruh terhadap keterampilan membaca siswa.

Guru dapat menggunakan model pembelajaran yang akan membuat siswa menjadi aktif dalam pembelajaran. Dengan menggunakan model yang bervariatif, siswa akan termotivasi untuk terus belajar membaca.

Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar maka dia akan tekun dalam belajar terutama untuk belajar membaca agar dapat menambah perbendaharaan kosa katanya dan menambah pengetahuannya.

Salah satu model yang dapat digunakan oleh guru adalah model Reading Aloud. Model Reading Aloud adalah model pembelajaran yang kegiatan pembelajarannya menggunakan kekuatan suara, yakni teknik membaca sebuah teks dengan suara yang cukup keras dan dapat mendorong aktivitas belajar siswa agar lebih fokus perhatiannya pada pembelajaran.

Pada pembelajaran ini, siswa dituntut untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Dengan menggunakan pembelajaran dengan model Reading Aloud ini siswa akan lebih untuk berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran.

Reading Aloud merupakan bagian dari banyak metode pembelajaran yang memacu keaktifan siswa. Reading Aloud dilakukan dengan membagikan teks bacaan kepada siswa.

Model Reading Aloud terdiri atas beberapa tahapan, yakni tahap pertama guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.

Kemudian tahapan kedua yaitu guru menyiapkan teks bila tidak ada buku pelajaran dengan teks yang tidak panjang namun dapat menarik perhatian siswa, tetapi bila ada buku, maka guru meminta siswa untuk menyiapkan buku pelajarannya dan membuka pada materi yang akan dipelajari.

Guru memberikan salinan teks pada siswa dan menandai poin poin yang menarik. Kemudian, guru meminta siswa untuk membaca dengan suara keras dan bergantian pada teks yang berbeda.

Tahapan selanjutnya adalah ketika seseorang membaca, guru memberi aba-aba untuk berhenti sejenak untuk menjelaskan makna yang penting dari poin tersebut, untuk bertanya, atau memberi sebuah contoh penguat.

Kegiatan terakhir dari model ini adalah melakukan evaluasi dan mengajukan pertanyaan ataupun hal lain dari bacaan yang sudah dibaca oleh siswa.

Ketuntasan dalam proses pembelajaran menandakan bahwa siswa sudah menguasai dengan tuntas kompetensi dasar mata pelajaran.

Berdasarkan penilaian harian siswa yang telah dilakukan selama dan berdasarkan seluruh pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: Penerapan model Reading Aloud memiliki dampak positif dalam meningkatkan keterampilan membaca siswa di MIN 1 Temanggung.

Hal tersebut artinya penerapan model Reading Aloud mempunyai pengaruh yang positif, yakni dapat meningkatkan keterampilan membaca untuk siswa kelas 3C MIN 1 Temanggung.

Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan hasil penilaian harian pada keterampilan membaca yang mengalami peningkatan setelah menggunakan model Reading Aloud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya