Guru Menulis: ODP Tingkatkan Keterampilan Menulis

Solopos.com, SOLO — Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu mata pelajaran yang merupakan satu rangkaian proses untuk mengarahkan peserta didik menjadi bertanggung jawab sehingga dapat berperan aktif dalam masyarakat sesuai ketentuan Pancasila dan UUD NKRI 1945 (Madiong, 2018).

Pembelajaran PPKN merupakan salah satu mata pelajaran pokok di sekolah yang bertujuan mengembangkan kecerdasan warga negara dalam dimensi spiritual, rasional, emosional, dan sosial, mengembangkan tanggung jawab sebagai warga negara, serta mengembangkan anak didik berpartisipasi sebagai warga negara.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Menurut Udin (Hermawan, 2006) pengertian model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan serta melaksanakan aktivitas pembelajaran.

Model pembelajaran tersebut salah satunya adalah Model ODP (Observing, Drill, Practice) yang terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap Observing, Drill dan Practice. Observing atau observasi merupakan keterampilan ilmiah yang mendasar serta memiliki fungsi sebagai alat evaluasi dalam dunia pengajaran dan pendidikan yang dimanfaatkan untuk mengukur dan menilai hasil dan proses belajar siswa.

Drill menurut Anitah (2009) adalah suatu cara mengajar dengan memberikan latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu. Practice adalah suatu metode dengan memberikan materi pendidikan baik menggunakan alat atau benda, seperti diperagakan, dengan harapan siswa menjadi jelas dan dapat mempraktikkan materi yang dimaksud.

Pada tahap pertama yaitu Observing, siswa diminta untuk observasi atau mengamati lingkungan sekitar dan mengaitkannya dengan materi pembelajaran. Siswa akan diminta untuk mengobservasi atau mengamati terlebih dahulu sebelum masuk ke tahap berikutnya.

Pada tahap Drill, siswa akan diminta untuk berlatih cara menuliskan, menggambarkan, mengutarakan apa yang telah mereka amati atau observasi. Tahap terakhir yaitu Practice, siswa akan mempraktikkan apa yang telah mereka dapatkan di tahap sebelumnya. Tahap ini dimanfaatkan untuk mengasah dan mengetahui seberapa besar pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai oleh siswa.

Menurut Tarigan (2013), keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Susanto (2013) berpendapat bahwa keterampilan menulis merupakan kegiatan menuangkan ide atau gagasan yang ada di pikiran kita, menuangkan isi hati kita melalui bahasa tulisan sehingga dapat dibaca dan dipahami orang lain.

Tujuan keterampilan menulis adalah siswa mampu atau terampil dalam menulis. Artinya, harapan dari pembelajaran tersebut siswa mampu menghasilkan tulisan yang baik sesuai dengan persyaratannya. Pada prinsipnya, fungsi utama menulis adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung.

Berdasarkan penilaian harian yang telah dilakukan selama dan berdasarkan seluruh pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: Dengan Model ODP (Observing, Drill, Practice) memiliki dampak positif dalam meningkatkan keterampilan menulis di MIM Gayam Sukoharjo.

Hal ini dimaksudkan penerapan model ODP (Observing, Drill, Practice) memiliki dampak positif, yaitu dapat meningkatkan keterampilan menulis bagi siswa MIM Gayam Sukoharjo yang ditunjukkan dengan rata-rata jawaban siswa yang menyatakan bahwa siswa sangat antusias dan termotivasi untuk lebih giat belajar dengan model ODP (Observing, Drill, Practice).

Penerapan model ODP (Observing, Drill, Practice) efektif untuk mengingatkan kembali materi ajar yang telah diterima MIM Gayam Sukoharjo selama ini, sehingga siswa merasa siap dan aktif untuk mengikuti proses pembelajaran.