Solopos.com, SOLO-Halo Sobat Solopos! Bagaimana kabarnya? Semoga sehat selalu ya! untuk menyambut bulan bahasa setiap sekolah punya ciri khas tersendiri ya! Nah, kali ini aku akan memperkenalkan salah satu event tahunan SMAN 1 Karanganyar yaitu Speechta.
Speechta adalah event tahunan SMAN 1 Karanganyar untuk menyambut bulan bahasa. Masing-masing kelas diwajibkan untuk mengirim satu perwakilan siswi yang akan melalui beberapa tahap seleksi hingga akhirnya menjadi Miss Bahasa.
Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat
Ada empat babak yang perlu dilalui oleh calon Miss Bahasa tahap pertama adalah tes tertulis, tahap kedua adalah story telling, tahap ketiga adalah menulis aksara Jawa, dan tahap terakhir atau puncak dari pemilihan Miss Bahasa adalah Q&A menggunakan tiga bahasa. Nah, kali ini kita akan sama-sama berkenalan dengan Miss Bahasa Tahun 2022 yaitu Haruming Sekar Callista Mukti melalui beberapa pertanyaan seputar bahasa daerah dalam kalangan pelajar.
Banyak pelajar yang merasa bahwa mempelajari bahasa daerah merupakan suatu hal yang sulit untuk dilakukan. Well, same as the others, Sekar juga mengakui bahwa ia mengalami kesulitan untuk mempelajari bahasa daerah. Meskipun demikian, Sekar mengungkapkan bahwa bahasa daerah harus dilestarikan karena kehadirannya sangat penting untuk mendukung keberangam di Indonesia.
“Bahasa daerah tentunya sangat penting, bahasa daerah menjadi bahasa yang wajib kita cintai, pelajari, terapkan, dan lestarikan. Indonesia sebagai negara yang kaya akan perbedaan, salah satunya adalah bahasa daerah, dari banyaknya bahasa daerah itu, peran anak muda sangat diperlukan untuk menjaga bahasa daerah agar tetap lestari. Bahasa daerah memiliki peranan sebagai identitas, ciri khas, juga sebagai alat komunikasi di daerah dengan bahasa tersebut,” jelas Sekar saat ditemui Wasis Solopos pada Kamis (12/10/2023).
Tentunya kita setuju dengan statement yang diberikan oleh Sekar, bahwa bahasa daerah harus dilestarikan sebagai keberagaman di Indonesia, ya. Kita sebagai anak muda mempunyai peran yang penting untuk melestarikan bahasa daerah supaya tidak terlupakan dan semakin berkembang. Salah satu peran yang dapat diambil anak muda dalam pelestarian bahasa daerah adalah dengan menggunakan media sosial sebagai sarana untuk mengenalkan bahasa daerah.
“Untuk melestarikan bahasa daerah, perlu adanya kesadaran dari diri masing -masing dan mengubah pola pikir anak muda, karena banyak sekali anak muda yang beranggapan bahwa bahasa asing lebih keren dibandingkan bahasa daerah, Kita harus menyadari bahwa arah bangsa ini nanti ada di tangan kita, bahasa daerah sebagai ciri khas dan jati diri dari bangsa Indonesia ini tidak boleh hilang, karena dengan adanya perbedaan ini yang menjadikan kita semakin kuat. Untuk melestarikan bahasa daerah bisa dengan memanfaatkan sosial media untuk memberikan ilmu mengenai bahasa daerah dengan sajian yang menarik, supaya anak muda mau menggunakan bahasa daerah,” ungkapnya saat ditemui Wasis Solopos.
Sekar juga membagikan tips dan trik bagi kalangan muda untuk mengatasi kesulitan dalam mempelajari bahasa daerah. “Untuk mengatasi kesulitan dalam menggunakan bahasa daerah, dapat dimulai dari hal hal kecil terlebih dahulu, kita sudah belajar bahasa daerah masing masing dari pertama kali duduk di bangku sekolah, kita dapat menerapkan bahasa daerah di kehidupan seperti ketika berbicara dengan teman, guru, orang tua, dan masyarakat, lalu juga bisa dengan membaca buku bahasa daerah, mempelajari lagu berbahasa daerah, serta menonton film yang menggunakan bahasa daerah,” jelas Sekar.
“Utamakan Bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, kuasai bahasa asing.”
Sampai bertemu di karya selanjutnya, Adios!
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
