SOLOPOS.COM - Karang Jimbaran Setyatrisila. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO-Hai Sobat Gaul! Perkenalkan namaku Karang Jimbaran Setyatrisila atau akrab disapa Jim. Aku adalah salah satu Wasis Solopos angkatan 27.

Aku mau sedikit bercerita tentang diriku dan aktivitasku sebelum akhirnya terpilih menjadi Wartawan Siswa Solopos. Sobat Gaul pasti tahu Pantai Jimbaran merupakan salah satu pantai terindah di selatan Pulau Bali. Pantai yang terkenal dengan ombak yang tenang dan keindahan pemandangan matahari terbenam. Tatkala aku lahir, ayahku melarungkan ari-ariku di Pantai Jimbaran yang diletakkan di dekat batu karang, dari sinilah ayahku terinspirasi memberiku nama Karang Jimbaran.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Di sisi lain pada saat aku di dalam rahim bunda, bertepatan ayahku menyusun biografi tokoh pahlawan Bali yaitu I Nengah Jimbaran. Ia merupakan tokoh pahlawan nasional yang kuat dan tangguh dalam peristiwa Puputan Badung dengan tulisannya Geguritan I Nengah Jimbaran. Harapan ayahku, kelak anaknya berani merantau, kuat, dan tangguh melewati rintangan ombak samudra dunia.

Aku diperkenalkan dengan menulis dan penelitian saat kelas II SD. Ayah sering mengajakku penelitian keliling daerah dari satu desa ke desa lain menelusuri jejak sejarah tradisi budaya. Saat itu bila aku mau menulis, setiap satu lembar akan mendapat hadiah uang Rp5.000 walaupun tulisanku hanya sebatas nama lokasi desa dan nama orang yang ditemui. Kegiatan ini kami lakukan setiap libur sekolah. Kelas III SD ayahku mengajak penelitian ke Lombok dan Sumbawa.

Bersama ayah bunda, kami berpetualang ke pelosok pedalaman dengan hanya menggunakan motor. Di atas roda dua, kami melintasi antar pelabuhan penyeberangan yang ditempuh sekitar 6 jam lebih. Di atas kapal saat melintasi penyebrangan pukul 23.00 malam, kami merasakan ombak yang keras dan cuaca buruk, hal ini menjadi tantangan. Walaupun saat itu aku belum paham, namun memoriku merekam. Disisi lain saat berulang tahun, ayah memberiku hadiah buku tokoh Presiden pertama Indonesia, Ir.Soekarno. Hal ini yang membuatku menyukai ilmu sosial.

Sejak 2019 di SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta, aku masuk di Pembinaan Anak Berbakat dan meraih juara I Lomba Menulis Artikel Cerdas Berkarakter Kemendikbud, Juara I Lomba Peneliti Belia. Di ranah penelitian, prestasi ajang kompetisi sudah aku kumpulkan baik di tingkat provinsi, nasional maupun international. Beberapa hasil penelitianku ada yang sudah dibukukan Dinas Kebudayaan Provinsi DIY.

Penelitianku tentang Wedang Uwuh mendapat penghargaan karya pelajar oleh Dirjen Kebudayaan dan dipublikasikan di website Jalur Rempah. Penelitianku berkaitan sejarah berhasil menembus juara ajang kompetisi seperti History Week UGM, UIN Sunan Kalijaga, International Conference of Young Social Scientists dan beberapa kompetisi lainnya. Prestasi ini yang mengantarkanku meraih Beasiswa Indonesia Maju Kemendikbudristek.

Sejak kelas XI di MAN 1 Yogyakarta, aku tergabung di organisasi jurnalistik sekolah. Aku dipercaya sebagai Ketua Divisi Videografi. Menurutku penelitian dan jurnalistik mempunyai dasar kesamaan seperti mencari sumber data, mewawancarai narasumber dan membuat tulisan. Selama setahun belajar fotografi, videografi, dan jurnalistik dan mencoba mengikuti kompetisi jurnalistik, walaupun belum ada yang berhasil, aku tertarik ingin menekuni ilmu jurnalistik.

Pada 2022 aku mencoba hadir di acara pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan Monumen Pers dengan Solopos. Sayangnya pelatihan tersebut hanya sehari. Dalam pikiranku suatu saat ada pelatihan intensif jurnalis khusus untuk siswa dan berharap bisa belajar serius bersama para jurnalis senior.

Langkah awal aku berusaha mengikuti media sosial Solopos dan tergabung di grup. Ibarat pepatah “Pucuk dicinta Ulam pun Tiba” apa yang aku pikirkan menjadi kenyataan. Tetiba, aku melihat poster rekrutmen Wasis Solopos di media sosial, tanpa menunda, segera mengirim berkas persyaratan. Alhamdulilah, aku diberi kesempatan menimba ilmu dan belajar bersama kakak-kakak senior jurnalis di Solopos Media Grup.

Suatu kebanggaan bisa menjadi bagian dari anggota Wasis Solopos angkatan 27 dan menjadi tantangan baru karena membutuhkan perjuangan dari Jogja ke Solo untuk menimba ilmu jurnalistik.

Di sisi lain yang membuatku termotivasi, kelak aku kuliah memilih jurusan Ilmu Media Komunikasi dan Jurnalistik, sehingga harapanku dengan mengikuti Wasis Solopos bisa menambah ilmu wawasanku tentang jurnalistik yang berkaitan dengan jurusan saat kuliah nanti serta aku ingin mengembangkan ilmu jurnalistik, karena sudah ada wadah berselancar menulis di website Media Solopos.

 

Jimbaran

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya